Selamatkan Gedung S
Saturday, 2 February 2019
Add Comment
Saling
menjaga pada dasarnya bukan hanya sesama makhluk hidup, benda mati pun perlu
untuk dijaga sebagai tanda terima kasih kepada mereka telah berkontribusi
membangun. Khususnya akhlak kita terhadap gedung S terpadu yang indah dipandang
dan nyaman dirasakan.
Betul bahwa
jika bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Penyesalan memang
tidak pernah datang diawal sebab yang datang diawal ialah pendaftaran. Jangan
banyak menuntut kalau kewajiban belum dilaksanakan. Namun semua kata bijak itu
hanya dijadikan tameng menjaga nama baik padahal perbuatan sebenarnya tidak
demikian.
Esensi
pemahaman antara hak dan kewajiban terkadang menjadi paradoks atas fenomena
yang terjadi. Selama ini kita (mahasiswa) selalu menuntut kepada mereka
(Birokrasi) agar mendapat fasilitas yang lebih baik. Ketika permintaan itu
sudah terpenuhi sebagaimana mestinya, apakah dengan seenaknya kita
memperlakukannya?, tentu tidak.
Mari kita
merefleksi sejenak apa yang dilakukan selama ini. Ketika mentari menyambut
dipagi hari menuntun menuju kampus toska (dulunya kampus hijau hehe), gedung S
terpadu menanti disana. Sesampainya diparkiran sesak itu kita beranjak ke
tangga pertama, pemandangan masih aman-aman saja dan bersih.
Tetapi
selang beberapa jam setelahnya, sampah mulai berserakan dimana-mana ibarat
perantauan tak jelas rimbanya. Tissue putih melanglang buana dalam kelas seolah
tak ada tempat sampah. Gagang pintu dan engsel enggan bersatu dengan pintu,
jangankan dikelas di toilet pun demikian ditambah lagi wastafel berubah fungsi
menjadi asbak umum.
Apakah
tidak terbesit dinurani kita bahwa hal tersebut perlu dibenahi secepatnya.
Sangat menggelitik sebenarnya karena sudah tahu kalau ada kesalahan, tetapi
entah apa yang membuat enggan memperbaikinya. Keberhasilan atau kesuksesan bukan
diliat dari 1 aspek saja (IPK), ada banyak indikator-indikator penting penentu
masa depan kita yaitu AKHLAK. Bagaimana mungkin ekspektasi terlalu tinggi
tetapi hal kecil pun tidak diperhatikan.
Semua pihak
patut bersinergi menjaga gedung tersebut. Kesalahan yang dilakukan satu atau
dua kali mungkin menjadi pelajaran bagi kita, namun kesalahan yang berulang
kali adalah sebuah petaka.
Semoga
tulisan ini menjadi pengingat bagi kita semua, terutama penulis!
0 Response to "Selamatkan Gedung S"
Post a comment